Manusia adalah makhluk yang unik. Allah SWT
menciptakan manusia dengan komponen yang sangat sempurna; jasad, jiwa, akal dan
hati. Di antara beberapa unsur tersebut, hatilah yang paling sensitif. Ya, hati
manusia memang sensitif. Hati manusia akan shock ketika dihadapkan dengan
sebuah hal besar dan baru dalam kehidupan. Membutuhkan waktu yang tidak sedikit
untuk memantapkan hati dalam keadaan tersebut. Usaha keras pun perlu dilakukan
untuk meyakinkan kesiapan hati. Jasad, jiwa dan akal turut berperan mati-matian
demi menghasilkan ketetapan hati yang mantap.
Mengapa hati sangat sulit ditaklukkan…? Hati
adalah salah satu unsur dalam diri manusia yang tidak bisa berbohong ataupun
dibohongi. Hati manusia akan selalu berkata jujur. Ia akan selalu mengungkapkan
kebenaran, walaupun akal dan jasad manusia memungkiri atau menutup-nutupi.
Maka, tidaklah salah ketika Rasul Saw. berkata dalam sabdanya bahwa dalam diri
manusia terdapat sekerat daging. Apabila daging itu baik, maka seluruh tubuh
akan menjadi baik; dan apabila sekerat daging itu rusak, maka seluruh tubuh pun
akan rusak. Ya, dia adalah hati.
Di sisi lain, hati juga sangat sulit untuk
ditenangkan ketika ia sedang mengalami goncangan. Ketika hati kecewa, seluruh
unsur dalam tubuh manusia akan terkena imbasnya. Akal seakan berjalan di
tempat. Sejenak ia akan merasa bingung untuk melakukan fungsinya; membedakan
baik dan buruk, dosa dan pahala. Jiwa terasa hampa. Jasad terkulai lemah dan
tak berdaya untuk melakukan apapun. Semua terjadi hanya karena hati.
Ada sebuah ungkapan berbunyi "lidah
manusia lebih tajam dari pedang", mengapa demikian? Karena sasaran serang
lidah adalah hati. Ketika hati terluka, maka untuk memulihkan dan
membangkitkannya kembali dari keterpurukan akan sangat sulit sekali. Hati
manusia ibarat kaca, jika kaca retak atau pecah, maka tidak akan ada yang bisa
menyatukannya kembali. Jikapun bisa, pasti bekas retak masih akan terlihat.
Oleh karena itu, selaku muslim kita
dianjurkan untuk selalu menjaga hati. Kejernihan dan kesucian hati sangat
penting untuk dipertahankan. Karena menodai hati sama dengan membunuh diri.
Biarkan hati mekar dan bersemi di tengah padang cinta ilahi. Menebarkan
semerbak wangi ketakwaan. Menyegarkan pandangan dengan warna-warni ketaatan.
Jika hati terlihat layu, segarkanlah ia
dengan Al-Quran. Jika hati gersang, siramlah ia dengan air keridhoan. Jika hati
menangis, usaplah air matanya dengan belaian kasih tuhan. Ya, hanya dengan
kembali pada Allah Swt. hati dapat kembali tenang. Ajarilah hati agar dapat
menerima semua takdir yang telah ditetapkan. Karena sesungguhnya, skenario
Allah Swt. sangat indah. Di balik semua yang dirasakan hati, terdapat
hikmah-hikmah ilahi. Selaku manusia, kita hanya bisa taat dan meyakini
kebenaran itu semua. Karena hanya Allah Swt. yang maha mengetahui segala
sesuatu. Allah Swt maha kuasa. Allah Swt. maha melihat dan mendengar. Allah Swt
tidak akan menelantarkan hambaNya, sebagaimana Allah Swt tidak akan membebani
seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Wallahu a'lam 。。。
Tidak ada komentar:
Posting Komentar